PENGANTAR
PERJANJIAN BARU
|
I.
LATAR
BELAKANG POLITIK, SOSIAL, DAN EKONOMI DUNIA PB
A. PENDAHULUAN a. Ilmu Pengetahuan dan Pembimbing Perjanjian Baru Ilmu Pengetahuan dan Pembimbing PB, yang kadang disebut juga Ilmu Pengantar PB, adalah bagian dalam Ilmu Teologia Biblika yang baru dikenal secara umum pada abad ke 19. Sumbangsih ilmu ini sangat besar khususnya dalam penyediaan bahan-bahan penting yang dapat menolong kita menyelidiki dan menafsirkan Alkitab secara bertanggung jawab. 1. Latar Belakang Mengapa diperlukan pengetahuan khusus untuk dapat menginterpretasikan Alkitab dengan tepat? Orang Kristen sering mendapati bahwa mengerti isi Alkitab tidaklah mudah, karena ada jurang pemisah yang cukup besar baik dalam hal waktu penulisan maupun dalam latar belakang dan budaya antara jaman PB dan pembaca sekarang. Oleh karena itu dengan mengetahui informasi yang cukup tentang segala sesuatu sekitar latar belakang penulis dan penulisannya, maka hal ini akan dapat membantu kita menjembatani jurang pemisah itu. 2. Definisi Secara umum dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pembimbing dan Pengetahuan PB adalah ilmu yang menyelidiki dan mempelajari latar belakang sejarah dan budaya sekitar jaman Perjanjian Baru, yaitu jaman ketika Tuhan Yesus dan rasul-rasul masih hidup. Secara khusus akan dipelajari pula latar belakang penulisan kitab-kitab Perjanjian Baru, yaitu tentang penulis, penerima, tahun dan tempat penulisan, dan hal-hal yang penting sehubungan dengan tema dan tujuan penulis menuliskan kitab-kitab PB. 3. Tujuan Tujuan mempelajari Ilmu Pengetahuan dan Pembimbing PB adalah untuk mendapatkan informasi tentang latar belakang dunia PB dan penulisan kitab-kitab PB sehingga dapat memperkaya wawasan kita dalam memberikan interpretasi (penafsiran) yang tepat terhadap isi dan pengertian Firman Tuhan yang diinspirasikan dalam kitab-kitab PB. b. Pembagian Ilmu Pengetahuan dan Pembimbing PB Drs. M.E. Duyverman, dalam bukunya Pembimbing ke Dalam Perjanjian Baru, membagi ilmu ini menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Ilmu Pembimbing Khusus Ilmu yang memeriksa seluk beluk kitab-kitab PB satu persatu, dengan mengajukan serentetan pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini: - Siapakah penulis kitab tsb.? - Kapankah dan di manakah kitab tsb. ditulis? - Kepada siapakah dan dengan maksud apakah kitab tsb. ditulis? 2. Ilmu Pembimbing Umum Ilmu yang memeriksa kitab-kitab Perjanjian Baru secara keseluruhan, termasuk didalamnya adalah Ilmu Salinan (textual criticism) dan Kanonisasi. c. Pembagian Kitab-kitab dalam Perjanjian Baru Seluruh jumlah kitab kanon Perjanjian Baru adalah 27 kitab dan biasanya digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Kitab-kitab Sejarah: 4 Kitab-kitab Injil dan 1 Kisah Para Rasul 2. Kitab Surat-surat: a. 13 Surat-surat Paulus dan 1 Surat Ibrani b. 7 Surat-surat Am (Umum) 3. Kitab Eskatologi: Kitab Wahyu
B.
LATAR BELAKANG POLITIK, SOSIAL DAN EKONOMI DUNIA PB
a. LATAR BELAKANG POLITIK 1. Masa Peralihan: Masa Sesudah PL dan Sebelum PB Masa-masa sesudah PL dan sebelum PB sering dikatakan sebagai masa-masa gelap karena Allah tidak mengirim nabi-nabi-Nya untuk berbicara kepada umat Israel. Namun demikian masa ini justru menjadi masa yang sangat penting karena sekalipun kelihatannya diam Allah bekerja dibalik sejarah umat manusia untuk mempersiapkan mereka menerima pelaksanaan rencana Agung-Nya. Masa "sesudah PL dan sebelum PB" ini disebut sebagai Masa Peralihan atau Jaman Intertestamental yang berlangsung kurang lebih 400 tahun. Dalam masa ini Allah memakai 3 bangsa yang mengambil peranan utama dalam mempersiapkan masa Perjanjian Baru. Dari catatan kitab-kitab Makabe dan tulisan-tulisan Yosefus, kita mengetahui fakta-fakta berikut ini: 1. Bangsa Yahudi/Ibrani : Bangsa pilihan Allah ini tidak selalu berhasil dalam mentaati dan mengemban tugasnya sebagai umat pilihan Allah, sehingga Allah sering harus menghukum mereka dengan membuang mereka menjadi tawanan bangsa-bangsa lain. Namun justru dengan cara itu Allah menggunakannya untuk maksud baik-Nya. Pada waktu bangsa Israel dibuang ke tanah Babilonia, mereka tercerai berai ke seluruh dunia. Ketika bangsa ini hidup di tengah-tengah bangsa kafir yang tidak mengenal Tuhan, bangsa Israel disadarkan akan pentingnya mempertahankan iman, menyembah Allah yang monotheisme dan mentaati Hukum Taurat. Melalui bangsa inilah Allah menyediakan jalan yang sangat baik untuk melihara kelangsungan sejarah keselamatan yang dijanjikan-Nya bagi umat manusia. 2. Bangsa Yunani : Bangsa Yunani melalui Aleksander memberikan sumbangan yang besar dalam mempersatukan seluruh dunia dalam satu bahasa, yaitu bahasa Yunani. Hal ini memberikan pengaruh yang besar, karena bahasa Yunani akhirnya dipakai menjadi bahasa internasional pada masa itu. Ini memberikan keuntungan yang sangat besar karena bahasa Yunani adalah bahasa berpikir, bahasa yang sangat dibutuhkan oleh penulis-penulis kitab-kitab PB dalam mengungkapkan istilah-istilah teologia dengan benar dan akurat. 3. Bangsa Romawi : Penguasa Romawi yang menduduki tanah Israel (Palestina) menciptakan suasana yang relatif damai sehingga pembangunan jalan-jalan dan keamanan menjadi prioritas negara. Keadaan ini sangat diperlukan dalam mempersiapkan kedatangan Kristus dan juga ketika Injil disebarkan. Selain itu ada banyak kontribusi yang diberikan oleh orang-orang Romawi, baik dalam bidang hukum maupun filsafat yang sangat berguna bagi persiapan penulisan kitab-kitab PB. b. Masa Pemerintahan Romawi Latar belakang politik dalam dunia Perjanjian Baru adalah kekaisaran Romawi. Merrill C. Tenney dalam bukunya Survei Perjanjian Baru telah memberikan uraian terperinci tentang hal ini. Negara Romawi berdiri tahun 753 SM, yang sebelumnya hanya terdiri dari beberapa kelompok masyarakat di beberapa desa yang akhirnya merebut banyak kota dan menjadi kerajaan yang besar tahun 265 SM. Berikut ini adalah kaisar-kaisar Romawi yang memerintah pada masa Perjanjian Baru: 1. Agustus (27 sM - 14 M). Ketika Tuhan Yesus lahir, pemerintahan sedang dipegang oleh Kaisar Agustus. Dialah yang memerintahkan sensus penduduk di Palestina. Lukas 2:1 2. Tiberius (14-37 M). Ia memerintah semasa Tuhan Yesus dewasa - mati. 3. Caligula (37-41 M). Kaisar yang menganggap dirinya dewa untuk disembah. Banyak orang Kristen mula-mula yang mati karena melawan perintah untuk menyembah kepada kaisar. 4. Nero (54-68 M). Kaisar yang kejam dan semena-mena menganiaya orang Kristen. Paulus dan Petrus mati syahid pada masa pemerintahannya. 5. Vespasian (69-79 M). Pada masa pemerintahannya kota Yerusalem dihancurkan, termasuk bangunan Bait Allah. Jenderal Titus. 6. Domitianus (81-96 M). Melakukan penindasan yang sangat kejam terhadap orang-orang Kristen. Memerintah pada masa tua Rasul Yohanes. Palestina menjadi salah satu negara jajahan Kerajaan Romawi diperkirakan sejak tahun 63 sM. Kisah dalam PB diawali dari masa pemerintahan Herodes (37sM - 4M) yang ditunjuk oleh pemerintah Romawi sebagai raja Yahudi. Sebutan provinsi diberikan kepada daerah-daerah baru yang ditaklukkan Romawi. Untuk provinsi yang relatif damai dan setia pada Roma, pemerintahan dipimpin oleh seorang gubernur. Sedangkan wilayah yang rawan dipimpin oleh seorang wali negeri. [Lihat: Kis. 13:7; 18:12; Mat. 27:11] Daerah-daerah jajahan (provinsi) ini biasanya mendapat kebebasan (otonomi) untuk berdiri sendiri. Kebebasan agama pun juga diberikan kepada mereka (religio licita). Penarikan pajak juga diserahkan kepada pemerintahan setempat, tetapi di bawah pengawasan Roma. C. LATAR BELAKANG SOSIAL Di kalangan masyarakat Yahudi, para alim ulama adalah kelompok ningrat yang kaya karena merekalah yang menguasai perdagangan dan pajak di Bait Suci. Sedangkan kelompok mayoritas penduduk biasanya miskin. Mata pencaharian mereka antara lain, petani, peternak, nelayan dan wiraswastawan kecil lainnya. Dalam masyarakat non-Yahudi, ada pembagian kelas masyarakat sbb.: kaum ningrat, kelas menengah, rakyat jelata, kaum budak dan penjahat. D. LATAR BELAKANG EKONOMI Keadaan tanah daerah sekitar Laut Tengah masa itu cukup subur sehingga hasil pertanian menjadi sumber hasil utama. Industri belum berkembang, hanya untuk menghasilkan kebutuhan sehari-hari, misalnya bejana, kain linen, hasil keramik barang rumah tangga. Barang-barang mahal adalah hasil import negara lain. 1. Mata uang Mata uang logam yang berlaku saat itu adalah denarius (dinar), dan uang emas aureus (pound). Satu dinar adalah upah pekerja untuk satu hari kerja (Mat. 20:2). Tetapi karena pemerintahan provinsi diijinkan mencetak uang sendiri, maka tidak heran kalau banyak beredar mata-mata uang yang berbeda (Mat. 21:12). Usaha pinjam meminjam uang juga sangat populer saat itu. 2. Arus perjalanan Arus perjalanan sangat lancar jaman itu, karena adanya sistem jalan raya yang sangat baik. Sistem jalan raya ini menghubungkan kota Roma dengan daerah-daerah jajahan yang terbentang luas. 3. Arus perdagangan Arus perdagangan dari dan ke luar negeri dilakukan lewat laut. Pelabuhan Aleksandria adalah salah satu pelabuhan terpenting. Banyak kapal-kapal besar berlayar dari sini. Hasil perdagangan yang banyak didatangkan adalah biji-bijian. |
|
|||||||||
|
|
||||||||
|
|
||||||||
|
|
||||||||
|
|
||||||||
|
|
||||||||
|
|
||||||||
Shalom pak,saya mau bertanya mengapa orang farisi dan orang saduki selalu meminta tanda dari Yesus,dan mengapa mereka tidak senang dengan ajaran Tuhan Yesus?
BalasHapusshalom Pak,saya mau bertanya kenapa kitab injil terbagi 4 kitab dan cerita hampir semua sama kenapa tidak satukan dalam satu kitab seperti kitab nabi-nabi perjanjian lama ,mohon penjelasannya Pak
BalasHapusNoferius..
BalasHapusOrg Farisi dan Saduki selalu mencobai Yesus dengan maksud menjebak Yesus dgn pertanyaan mereka. Golongan ini membenci Yesus krn mereka berpikir bhw Tuhan Yesus meniadakan Hukum Taurat, misalnya: menyembuhkan org sakit pd hari Sabat, murid-murid Yesus tidak membasuh tangan sebelum makan. Padahal Tuhan Yeus tdk pernah meniadakan Hukum Taurat, tp justru Ia menggenapinya. Baca Matius 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Berikutnya adalah mereka merasa bahwa Tuhan Yesus menghujat Allah mereka karena Yesus berkata bahwa Allah adalah Bapa-Nya. Baca Yohanes 5:18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. GBU
terima kasih pak atas penyelasanya.GBU
HapusAlboin..
BalasHapusAda tiga Injil yang memiliki banyak kemiripan yang disebut Sinoptik (“melihat dengan," or “lihat seperti"). Mereka melihat kehidupan Yesus dari sudut pandang sejarah. Dengan kata lain, Injil Yohanes lebih cenderung ke dalam makna dari hidup dan pengajaran Yesus.
Perbandingan dalam keempat Injil menunjukkan bahwa Matius, Markus dan Lukas dicermati memiliki kesamaan, sementara Yohanes memiliki perbedaan
Bagian pertama dari Injil setuju dalam bahasa, dalam bahan yang mereka pergunakan, dan dalam hal kejadian-kejadian serta kehidupan Yesus yang terekam. Karena kesamaan pendapat inilah, ketiga buku ini disebut Injil Sipnosis. (syn, “bersama dengan"; optic, “melihat/mengamati"; thus “melihat/mengamati bersama").
Sebuah perbandingan matematika menunjukkan bahwa 91% Injil Markus ada dalam Injil Matius, sementara itu 53% Injil Markus diketemukan dalam Injil Lukas.
Mengapa keempat Injil tersebut tidak disatukan saja..? Karena penulisnya saja berbeda dan penerima Injilpun berbeda sehingga tidak mungkin disatukan. Seperti Injil Matius ditujukan kepada org Yahudi, Injil Markus ditujukan kepada org non-Yahudi, Injil Lukas ditujukan kpd Theofilus. Allah mengilhami para penulis Injil dengan maksud yg spesifik dan tidak bisa disatukan. Akan tetapi keempat Injil tersebut saling melengkapi satu dengan yg lain. Sehingga kalau keempat Injil itu dibaca atau dibandingkan secara bersama-sama maka Injil itu makin lengkap. Disinilah keunikan dari Injil. GBU
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPak saya mau bertanya tentang beberapa aliran yahudi apakah hal itu menimbulkan perbedaan dan pemahaman mereka berbeda sedangkan yahudi dan yudaisme tak bisa dipisahkan?
BalasHapusYemima..
HapusWalaupun semua orang Yahudi memegang hukum agama yang sama (Yudaisme) tapi dalam penafsiran dan tujuannya bermacam-macam dan tentu ada perbedaan.
Misalnya:
a. Kaum Parisi
Mereka adalah para ahli tafsir PL, yang menjunjung tinggi hukum lisan atau adat istiadat nenek moyang yang mereka taati sampai pada hal yang sekecil-kecilnya. Karena keahliannya inilah mereka disebut sebagai ahli Taurat. Kelompok inilah yang paling banyak dijumpai berselisih paham dengan Yesus. Namun demikian tidak semua orang Parisi munafik ada juga yang sungguh-sungguh. [Lihat: Mat. 23:13-15]
b. Kaum Saduki
Mereka berjumlah kecil tetapi sangat berpengaruh dalam pemerintahan, karena anggota mereka adalah para imam di Bait Allah di Yerusalem.
Pengajaran PL yang mereka terima hanyalah 5 kitab Pentateukh, tidak percaya pada kebangkitan dan hal-hal supranatural atau kehidupan sesudah kematian, tetapi mereka berpegang ketat hanya pada tafsiran-tafsiran harafiah Taurat. [Lihat: 2Sam. 15:24-29; Kis. 23:8]. Kelompok ini terkontaminasi dengan pemahaman Helenisme yang tidak mempercayai adanya kebangkitan.
c. Kaum Zelot
Mereka adalah kaum nasionalis fanatik yang ingin melepaskan diri dari penjajahan Romawi. Mereka percaya bahwa Allah adalah satu-satunya pemimpin mereka. Oleh karena itu mereka sering mengadakan pemberontakkan melawan pemerintah Romawi. (Lihat: Kis. 5:37; Mar. 12:14)
d. Kaum Eseni
Mereka ini tidak secara resmi disebut dalam kitab-kitab PB, tetapi keberadaan mereka diakui oleh tradisi sebagai biarawan-biarawan Yahudi yang hidup membujang. Mereka juga menjalankan hidup sederhana dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama.
e. Kaum Helenis
Kelompok ini disebut kaum Helenis karena mereka adalah orang-orang keturunan Yahudi tetapi telah mengadopsi kebudayaan dan bahasa Yunani dan tidak lagi mengikuti tradisi dan adat istiadat Yahudi, kecuali dalam hal iman agama mereka.
Jadi, meski kelompok ini berasal dari Yudaisme, namun berbeda dalam pemahaman. GBU
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSyalom Pak, kenapa pada kitab Lukas 16:16 bertentangan dengan ayat yang selanjutnya (ayat 17), dimana diakatakan ayat 16 bahwa Hukum Taurat hanya berlaku sampai pada jaman Yohanes, sedangkan ayat 17 tertulis bahwa lebih mudah langit dan bumi lenyap daripada kitab Taurat itu batal ?
BalasHapusSandi..
HapusLukas 16:16 Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.
16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.
Hukum Taurat tidak pernah batal atau dibatalkan oleh apapun dan oleh siapapun karena Hukum Taurat sendiri berasal dari Allah. Bahkan Tuhan Yesus tidak membatalkan Hukum Taurat, namun menggenapinya.
Matius 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Dalam Terjemahan BIS, tidak memakai kata "berlaku", melainkan memakai "tetap berlaku sampai". NIV: proclaimed until John. Dan dalam bahasa Yunani saya tidak menemukan kata "berlaku". Ayat tersebut tidak bertentangan, namun harus ditafsirkan demikian bahwa Hukum Taurat tetap berlaku sampai masa Yohanes Pembaptis. Mengapa sampai masa Yohanes Pembaptis? Karena pada masa Yohanes Pembaptislah korban sejati, yaitu Anak domba Allah itu telah ada, yaitu Yesus Kristus.
Yohanes 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Jadi Hukum Taurat tidak pernah batal, namun yang benar adalah digenapi. Hukum Taurat yang jelas sudah digenapi misalnya: korban dalm PL domba, dlm PB Yesus Anak domba Allah. Oleh sebab itu, org percaya tidak lagi mempersembahkan korban seperti PL, karena sudah digenapi dlm PB. Seluruh tuntutan Hukum Taurat sudah digenapi dlm Yesus, namun itu bukan berarti setiap isi Hukum Taurat batal atau tidak berlaku lagi! Melainkan sudah digenapi. Dalam kaitan mana-mana saja bagian Hukum Taurat yang masih dapat dilakukan secara teologis nanti kita akan bicarakan dalam kaitan dengan pembagian Hukum Taurat, dimana secara garis besar ada 3: Ceremonial Law, Civil Law, dan Moral Law. Dan utk penjabarannya kita memerlukan ruang secara khusus krn membutuhkan pembicaraan yang luas dan mendalam. GBU
Syalom Pak, terima kasih atas jawabannya...GBU
HapusSyalom Pak, saya mau bertanya, kenapakah orang Israel tidak percaya kepada Yesus padahal Yesus sering membuat berbagai mujizat ditengah-tengah mereka, apa sebabnya mereka tidak percaya kepada Yesus?
BalasHapusLius..
HapusKarena Mesias yang diharapkan oleh bangsa Israel adalah Mesias secara politik, yang membebaskan Israel dari kekuasaan bangsa Romawi.
Bandingkan:
Kis. 1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?
Sedangkan tujuan kedatangan Yesus yang paling utama ialah membebaskan dari belenggu dosa, bukan pembebasan dari penjajahan/politis. GBU
Shalom Pak, saya mau bertanya mengapa ahli taurat dan para Imam besar ikut menghakimi Tuhan Yesus padahal mereka telah melihat mujijat-mujijat yang telah diperbuat-Nya,mengapakah mereka tidak percaya ?
BalasHapusNove..
HapusKarena bagi para ahli Taurat, Yesus itu hanya sebatas pengajar/guru biasa dan bahkan mereka melihat Yesus dan keluarga-Nya ada bersama-sama dengan mereka. Jadi inti ketidakpercayaan mereka terletak pada ketika Yesus berkata bahwa Allah adalah Bapa-Nya, dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Yohanes 5:18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah
Shalom Pak, saya mau bertanya tentang pembaptisan, mengapa pembaptisan itu berbeda beda cara penerapannya? Ada yang baptis selam, ada yang baptis percik. Yang mana yang sebenarnya? Dan mengapa hal itu bisa terjadi
HapusSyalom Pak, saya mau bertanya dalam 1 Korintus 6:19-20, " tidak taukah kamu bahwa tubuhmu adalah Bait Roh Kudus sebab kamu telah di beli dan harganya telah lunas di bayar karena itu muliakanlah Allah dalam tubuhmu ", yang saya mau tanyakan kenapa manusia tidak pernah menghargai tubuhnya dengan cara mengotori tubuhnya dengan berbagai larangan yang telah Tuhan perintahkan?
BalasHapusDian...
Hapus1 Kor 6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Orang yang tidak menghargai tubuhnya dan mengotori tubuhnya dengan larangan Tuhan (dosa) pasti orang tersebut belum lahir baru sehingga tidak mau mentaati Firman Tuhan. Orang yang sudah lahir baru pasti perlahan namun pasti membenci dosa, dan menjauhinya! GBU