Teologi Agama-agama Injili
Saran Injili Konservatif
Pendekatan akomodatif dalam hubungannya
antara kekristenan dan agama-agama lain dalam masyarakat yang pluralistik,
secara umum pendekatannya terhadap Alkitab bersifat konservatif dan ajaran
Kristennya Ortodoks. Posisi akomodatif mencoba mempertahankan ajaran-ajaran
Kristen yang eksklusif dan unik di
hadapan agama-agama non-Kristen. Namun di dalam kekhususan Kristen yang
eksklusif tetap berprinsip toleransi dan mendengarkan pendapat agama-agama
lain, yang dianggap lebih lemah.
Perhatian Umum
Diperlukan saling menghormati antar agama di
dalam toleransi yang bersahabat meskipun tidak harus menghapuskan
keunikan agama-agama itu sendiri, apalagi mengkompromikannya.
Pertimbangan Teologis
·
Alkitab
adalah penyataan dari Allah yang tertulis melalui inspirasi verbal-plenary dan
bersifat ineransi sebagai Firman Allah. Alkitab sumber dalam berteologi
Kristen.
·
Kristus
adalah wahyu khusus Allah yang diinkarnasikan menjadi Kepala gereja, Jalan,
Kebenaran dan Keselamatan satu-satunya menuju keselamatan seperti yang
diajarkan Alkitab.
·
Umat
Kristen atau gereja bersifat khusus atas dasar penyataan Allah, namun tetap
terbuka secara komunitas bagi orang-orang luar. Teologi Kristen adalah suatu
sistem pemikiran Kristen tentang kepercayaannya berdasarkan wahyu Allah dan
rasionalitas manusia yang dianugerahkan Allah, seraya mengakui keterbatasannya
dalam memahami seluruh maksud Allah yang dinyatakan.
Teologi Religionum yang Akomodatif
Akomodasi adalah suatu sikap yang menerima
pendapat atau pandangan atau kepercayaan orang lain yang berbeda. Menampung
apapun dari luar, tanpa mengubah kepercayaan sendiri atau kompromi.
Inilah keunggulan pendekatan akomodatif
dibandingkan eksklusivisme yang ekstrim dan inklusivisme yang sinkritisme, juga
tidak setuju dengan prinsip pluralisme yang relativistik.
Pendekatan yang akomodatif adalah sikap yang
ramah, baik hati, suka menolong dengan kejujuran, disertai penyesuaian diri
dengan sekitar.
Teologi Religionum yang Apologetis
Mencoba mengadakan dialog dengan agama-agama
dalam rangka menunjukkan kebenaran Kristen di dalam perbedaan-perbedaan yang
paling unik dengan rasa hormat dan sikap lemah lembut.
Sifat dari tugas apalogetik yang lain adalah
pemberitaan firman Allah atau kebenaran Allah secara positif.
Teologi Religionum yang bersifat Misi Kontekstual
Tugas teologi agama-agama yang misioner,
berdasarkan sikap yang akomodatif dan apologetik terhadap agama-agama. Suatu
misi yang kontekstual, bersifat kontekstual dengan situasi dan realitas yang
dihadapi manusia. Mempersiapkan jembatan yang kontekstual dengan situasi
(agama-agama) yang dihadapi, agar pendekatan lebih efektif dan efisien. Dalam hal
ini tugasnya adalah mempelajari pandangan dunia untuk menemukan
jembatan-jembatan yang dapat dipakai untuk persiapan pemberitaan Injil.
Sumber:
Togardo Siburian, Kerangka Teologi Religionum
Misioner. Bandung: STT Bandung, 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar