KERAJAAN MILLENIUM
Istilah
“millennium” berasal dari kata Latin, mille, yang artinya “seribu”. Dalam
konteks teologi istilah ini mengacu pada pengertian Kerajaan Seribu Tahun. Terdapat
3 pandangan: amillennialisme, postmillennialisme, dan premillennialisme.
AMILLENNIALISME
Yunani:
a- “no” + millenialism. Amillenialism menolak ide tentang masa depan adanya
Kerajaan Millenium, di mana Kristus akan memerintah di bumi selama seribu tahun
secara literal.
Sejarah
Amillennialisme
· Agustinus
(354-430) adalah pelopor eskatologi Amillennialisme. Menurut pandangannya,
Iblis saat ini sudah diikat, seiring dengan Kerajaan Seribu Tahun yang sudah
dan sedang berlangsung secara rohani pada masa sekarang melalui gereja. Menurut
Agustinus dari Hippo, kitab Wahyu harus ditafsirkan secara alegoris. Dan metode
penafsiran ini menjadi doktrin utama dari gereja abad pertengahan. Menolak akan
adanya Kerajaan Seribu Tahun secara literal yang akan didirikan oleh Kristus di
bumi pada masa depan. Menurut Agustinus, periode millenium sudah berakhir pada
tahun 650 M, ditandai dengan terjadinya kejahatan serta peperangan
besar-besaran yang selanjutnya diikuti dengan kedatangan Kristus yang kembali
untuk menghakimi dunia. Namun 2 asumsi di atas hingga kini tidak digenapi.
Sampai saat ini, iblis belum terbelenggu dan Kristus belum datang secara fisik
untuk memerintah di bumi.
· Oswald T. Allis
mengajarkan bahwa Kerajaan Millenium harus ditafsirkan secara rohani dan
digenapi oleh gereja. Kerajaan Millenium harus dihubungkan dengan masa gereja
sesuai dengan penafsiran Wahyu 20:1-6.
· Louis Berkhof
mengatakan bahwa Kerajaan Allah masa kini akan diikuti dengan segera oleh
Kerajaan Allah yang bersifat kekal dan tidak akan ada Kerajaan Allah dalam
periode seribu tahun, sebab Wahyu 20 merupakan simbol dari zaman gereja yang
sedang berlangsung kini. Saat ini, setan sudah diikat dan orang-orang percaya
sudah dan sedang memerintah bersama dengan Kristus.
Dasar
Hermeneutik
Dasar
prinsipil hermeneutik Amillennialisme ialah pemberian prioritas tertinggi
kepada Perjanjian Baru.
· Menyimpulkan
bahwa janji-janji yang diberikan kepada Israel telah digenapi oleh gereja pada
saat ini. Konsep dan persepsi doktrin demikianlah yang menyebabkan Amillennialisme
berseberangan pandangan dengan Premillennialisme.
· Menganggap
gereja adalah bangsa pilihan Allah yang baru, Israel baru. Kecenderungan untuk
merohanikan sejumlah nubuat Perjanjian Lama.
· Contoh tentang
penafsiran atas Roma 11:26. Premill melihat teks itu menunjuk kepada pemilihan
bangsa Israel secara eskatologis atau penyelamatan bangsa pilihan itu di masa
depan. Tetapi, Amill menganggap ayat itu mengacu pada semua bangsa yang dipilih
Allah, termasuk gereja dan sisa-sisa orang Yahudi atau remnant. Amill menyatakan bahwa Rom 11:26 tidak mengandung arti
penggenapan eskatologis, tetapi membicarakan zaman sekarang.
Pandangan Eskatologis
Amilliannisme:
· Semua peristiwa
di masa depan yang berhubungan dengan kedatangan Kristus yang kedua seperti:
kebangkitan orang mati yang percaya dan orang mati yang menolak Yesus,
pengadilan Kristus, Kerajaan Allah yang kekal, dan langit dan bumi yang baru,
akan terjadi secara bersamaan pada saat Kristus datang kembali (Yoh 5:28-29; 1
Kor 15:5).
· Pemulihan Israel
sebagai bangsa terjadi sebelum kedatangan Kristus untuk mengangkat jemaat.
· Kaum Amill
menganggap bahwa Wahyu 20:4-6 merupakan penglihatan tentang pemerintahan orang
Kristen bersama Yesus dalam kebahagiaan kekal setelah Kristus datang kembali
untuk membangkitkan semua orang percaya dan yang tidak percaya secara serentak.
Para martir pada ayat 4 merupakan simbol dari semua umat Allah. Ayat 5 tidaklah
menerangkan tentang kebangkitan literal orang-orang yang mati di luar Kristus
pada akhir Kerajaan Seribu Tahun, melainkan melukisan keadaan orang-orang tidak
percaya yang tidak akan menikmati kebahagiaan kekal, seperti yang dialami oleh
orang-orang percaya kepada Kristus.
· Kaum Amill
berpendapat bahwa 7 tahun terakhir dari 70 minggu itu sudah terjadi di dalam
sejarah, yaitu ketika Yesus melayani di dunia. Tiga setengah tahun dari 7 tahun
tersebut digenapi dalam pelayanan Yesus, selanjutnya di tengah 7 tahun itu
Yesus disingkirkan atau disalibkan. Hal ini merupakan prinsip penafsiran yang
non-literal dari kalangan Amill.
POSTMILLENNIALISME
·
Berpandangan
bahwa Kristus datang kembali ke bumi setelah masa Kerajaan Millenium. Gereja
adalah alat untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia. Kehadiran Kristus yang
kedua akan terjadi setelah Kerjaan Seribu Tahun.
·
Masa
Seribu Tahun tidak terjadi secara literal, tetapi merupakan waktu yang sangat
panjang dan tidak terbatas hanya dalam periode waktu selama seribu tahun.
·
Amanat
Agung akan diberitakan ke seluruh dunia dan membuat hampir semua orang di dunia
akan diselamatkan. Jika orang tidak percaya, Amanat Agung dianggap tidak
efektif dan kuasa Allah tidak bekerja. Melalui program penginjilan, dunia akan
semakin baik sehingga pada kondisi tertentu ketika dunia telah menjadi sempurna
Kristus segera datang dan diikuti dengan terjadinya peristiwa kebangkitan dan
penghakiman secara umum.
·
Secara
eskatologis, Postmill mengajarkan bahwa Kristus akan kembali ke bumi setelah
dunia diperbaiki dan dipenuhi dengan kedamaian. Mengenai kebangkitan orang mati
dan penghakiman, Postmill setuju dengan pandangan Amill yang mengatakan bahwa
kebangkitan dan penghakiman orang mati yang percaya dan tidak percaya akan
terjadi serentak ketika Kristus datang kedua kali pada akhir zaman.
Sejarah
Postmillennialism
·
Berdiri
pada abad 19 hingga awal abad 20 oleh tokoh: Charles Hodge, William Shedd,
Warfield A.A. Hodge, dan A.H. strong. Konsepnya menekankan pada zaman kekinian.
Secara teologis Postmill menganggap bahwa Kerajaan Allah saat ini sedang
terjadi melalui pemberitaan Injil dan karya penyelamatan Roh Kudus di dalam
hati setiap orang percaya sehingga pada suatu saat melalui masa yang panjang
dunia dapat dikristenkan dan seluruh dunia akan dipenuhi oleh kedamaian dan
kebenaran. Dipopulerkan oleh Daniel Whitby hingga pada awal abad 20 dan
berakhir pada perang dunia kedua.
·
Joachim
1135-1202), menguraikan konsep eksistensi Allah Tritunggal demikian: PL adalah
zaman pertama ketika Bapa berkarya, PB adalah zaman kedua yaitu masa anugerah
ketika Anak berkuasa, sedangkan periode yang dimulai tahun 1260 M hingga kini
merupakan zaman ketiga yakni era Roh Kudus yang menyebabkan dunia pada akhirnya
akan bertobat.
·
Kenneth
L. Gentry menyatakan bahwa tokoh Postmill, Robert B. Strimple mempercayai paham
Postmill karena menganggap bahwa “masa keemasan” penuh damai yang dinubuatkan
dalam Yes 2:2-4 sudah dan sedang digenapi sekarang. Strimple percaya bahwa
nubuat Mazmur 2 terjadi pada abad pertama. Segala sesuatu tang diungkapkan pada
pasal tersebut sudah dan sedang terlaksana pada masa sekarang (Maz 2:8-11).
Demikian juga, pemerintahan dan pengadilan Kristus atas para musuh-Nya yang
dinubuatkan dalam 1 Kor 15:25 sudah dan sedang digenapi saat ini.
Hermeneutik
Postmillennialisme
·
Postmill
menerima pandangan Premil dan sebaliknya menolak paham Amill yang memandang
Wahyu 20 secara simbolis/alegoris.
·
Perbedaannya
dengan Premill ialah bahwa postmill menganggap penunggang kuda putih yang
dijelaskan dalam Wahyu 19 menunjuk pada gambaran kemenangan Kristus atas para
musuh-Nya melalui pemberitaan Injil yang telah dilakukan gereja masa kini.
Sedangkan premill melihat figur penunggang kuda putih itu secara literal, yaitu
menunjuk pada Kristus. Menurut postmill, teks itu tidak menjelaskan kedatangan
Kristus yang kedua melainkan suatu perubahan rohani besar yang terjadi dalam
sejarah gereja.
PREMILLENNIALISME
Berpandangan
bahwa Kristus datang kembali ke bumi sebelum masa Kerajaan Millenium.
·
Membedakan
program Allah bagi Israel dan program Allah bagi gereja.
·
Prinsip
penafsiran literal pada Alkitab.
·
Premill
percaya bahwa gereja akan mengalami pengangkatan ketika Kristus datang di
angkasa (1 Tes 4:13-18) sebelum masa tribulasi. Dalam masa tribulasi, Allah
akan menghakimi bangsa-bangsa yang tidak percaya dan Israel yang tidak taat.
Namun, Ia akan menyelamatkan kedua bangsa itu pada saat mereka percaya kepada
Yesus di masa kesusahan tersebut (Why 6-19). Pada akhir masa tribulasi Kristus
akan turun ke bumi untuk mendirikan Kerajaan Seribu Tahun sesudah membelenggu
setan (Why 20:1-6).
Sejarah lahirnya
Premillennialisme
·
Pada
abad 17 dan 18 pandangan Premill hidup kembali, secara khusus dengan munculnya
sejumlah gerakan Premill yang dipelopori oleh Charles Wesley, Isaac Watts, Bengel,
Lange, Godet, Ellicot, Trench, Alford, serta kelompok Injili lainnya.
Dalam
perkembangannya Premillennialisme terbagi 2 yaitu: Premillianniasme
Dispensasional dan Premilliannisme Sejarah.
Premillianniasme
Dispensasional
Dispensasional
berasal dari kata Yunani, oikonomia,
yang artinya penatalayanan (Luk 16:2-4; 1 Kor 9:17; Ef 1:10; 3:2; Kol 1:25, dan
1 Tim 1:4. Dalam Ef 1:10 Paulus menggunakan gagasan dispensasi guna
mengungkapkan rencana Allah dalam mengatur serta mempersatukan di dalam Kristus
segala sesuatu yang ada di sorga maupun di bumi. Menurut Paulus, penyatuan dan
pengaturan tersebut akan direalisasikan dalam dispensasi Kerajaan Millenium.
Dan dalam Yoh 1:17, Yohanes menjelaskan bahwa Hukum Taurat diberikan Allah
melalui Musa, sedangkan anugerah dan kebenaran direalisasikan di dalam Kristus.
Periode Musa sangat berbeda dengan zaman di bawah Kristus yang dikenal dengan
dispensasi kasih anugerah.
Secara
teologis dispensasi bermakna
pengaturan terhadap wahyu progresif ilahi yang dinyatakan secara bertahap
melalui periode tertentu.
·
John
Nelson Darby 1800-1882) mensistematiskan sehingga terbentuk pandangan
Premillennialisme Dispensasional. Susunannya terdiri dari: dispensasi Eden
hingga air bah, dispensasi Nuh, dispensasi Abraham, dispensasi Israel meliputi:
Hukum Taurat, para imam, dan raja-raja. dispensasi non-Yahudi, dan dispensasi
Kerajaan Seribu Tahun. Secara akademis dipopulerkan oleh C.I. Scofield dalam
dunia teologi Injili dan Kekristenan. Hal ini mempengatuhi seminari teologi di
Amerika Serikat, seperti: Biola, Moody Bible Institute, Dallas Theological
Seminary, dan Grace Theological Seminary.
·
Secara
akademis teologi dispensasi diteruskan oleh Charles Ryrie, John Walvoord, J.
Dwight Pentecost, dan Alva J. McClaim
dengan memberikan penekanan pada rapture yang terjadi sebelum masa
tribulasi dan kedatangan Yesus ke bumi untuk mendirikan Kerajaan Millenium
sesudah masa kesusahan.
Hermeneutik dan
Pandangan Premillennialisme Dispensasional
·
Memegang
prinsip penafsiran Literal Interpretation
(penafsiran literal), dan sering disebut the
principle of grammatical-historical, yaitu menekankan pemahaman dan
pengertian literal dari masing-masing kata berdasarkan kebenaran gramatika
serta fakta sejarah yang akurat. Disebut juga the normal interpretation.
·
Pemahamannya
terhadap Israel dimana Allah memberikan janji yang tanpa syarat (unconditional
covenant) kepada Abraham Kej 12:1-3). Israel bukanlah gereja. Israel adalah
keturunan Yakub biologis. Israel tidak pernah dirohanikan menjadi gereja.
·
Pandangan
ini menyatakan bahwa Kristus akan kembali sebelum Kerajaan Millenium dan bahwa Ia
akan memerintah dalam Kerajaan-Nya. Kerajaan Damai yang berlangsung selama
seribu tahun tidak bisa dirohanikan dengan alasan apapun.
·
Hal-hal
Kerajaan Sorga memang saat ini sudah mulai terjadi secara rohani melalui gereja
(Rm 14:17), dalam kuasa pelayanan Mesias pada kedatangan-Nya pertama, namun pemenuhan
kerajaan tersebut secara fisik serta
realisasinya secara sempurna akan terjadi di dalam Kerajaan Millenium yang akan
datang.
·
Kedatangan
Kristus ke bumi akan terjadi secara
literal sebelum Kerajaan Seribu Tahun didirikan (Kis 1:11). Dalam kerajaan
tersebut, janji-janji kepada Israel akan digenapi secara literal selama seribu
tahun. Setelah itu, Kristus akan menyerahkan Kerajaan-Nya kepada Bapa untuk
seterusnya memasuki Kerajaan Kekal (1 kor 15:24-25).
Premillennialisme
Sejarah
·
Pelopor
utamanya adalah George Eldon Ladd (pertengahan abad 20) dan J. Barton Payne.
·
Perbedaan
pokok yang ada pada kedua pandangan tersebut terletak pada sistem hermeneutik
dalam upaya menafsirkan beberapa nubuat.
Hermeneutik dan
Pandangan Premillennialisme Sejarah
· Metode
penafsiran literal tidak selamanya harus diterapkan secara konsisten. Metodenya
ialah sistem penafsiran rohani (spiritualizing hermeneutic). Bahwa perbedaan Israel dan gereja tidak perlu
terlalu dipertahankan. Ladd mengatakan bahwa Gereja adalah Israel rohani.
·
Premill
Sejarah mengajarkan bahwa Kerajaan Millenium bukan dimulai pada saat yang akan
datang, tetapi sudah diawali sekarang ini dari sorga. Saat ini Ia duduk di
sebelah kanan Allah sebagai Raja Mesianik.
·
Paham
ini juga meyakini bahwa kerajaan Mesianik tidak saja terjadi dalam Kerajaan
Millenium, tetapi juga dalam sejarah. Bahwakn, Kristus sudah memulai
pemerintahan Mesianik-Nya sejak peristiwa bersejarah, yaitu pada saat
kebangkitan hingga kenaikan-Nya. Sebab itu, pandangan ini disebut Premillennialisme
sejarah.
·
Di
sisi lain, Premill sejarah juga menerima pandangan postribulasi yang meyakini bahwa gereja akan masuk ke dalam masa
tibulasi, seperti diketahui dari PL dan PB berkenaan dengan kesusahan yang
telah dan sedang dialami oleh orang-orang percaya selama ini. (Yoh 16:33; Kis
14:22; Why 1:9).
·
Penganiayaan
yang dialami gereja saat ini akan terus berlangsung hingga pada puncaknya.
Gereja akan dilindungi oleh Allah di dalam masa tribulasi (Why 3:10; 7:14).
·
Dengan
demikian penganut Premill sejarah meyakini bahwa rapture akan terjadi setelah masa tribulasi, ketika Kristus datang
bersama umat-nya sebagaimana yang menjadi keyakinan dan pengharapan orang-orang
percaya (1 Tes 2:19; 3:13; 1 Yoh 2:28) sesuai dengan PB (Mat 24:3, 27, 39; 2
Tes 2:8).
TRIBULASI
Tribulasi dari bahasa
Inggris yaitu tribulation, artinya
kesengsaraan. Secara eskatologis, kata tribulasi dipakai sebagai sebutan untuk
masa penyiksaan dahsyat menjelang kedatangan Kristus yang kedua.
Premillennialisme
Dispensasi terbagi dalam beberapa kelompok keyakinan atas peristiwa pengangkatan
gereja atau rapture:
Pandangan
Posttribulasi
·
Pandangan
Posttribulasi mengajarkan bahwa jemaat akan masuk ke dalam tribulasi dan mengalami penderitaan selama
tujuh tahun tersebut. Setelah masa itu berakhir, gereja akan diangkat ketika
Kristus datang yang kedua kali.
·
Nasib
semua orang percaya akan mengalami nasib yang sama dengan seluruh orang yang
menolak Kristus. Setelah itu gereja akan diangkat untuk kembali lagi ke bumi
bersama Kristus untuk memerintah dalam Kerajaan Millenium.
·
Pandangan
ini juga diyakini oleh amillennialisme dan postmillennialisme. Gereja akan akan
masuk ke dalam masa tribulasi total. Setelah itu, Kristus datang di angkasa
untuk mengangkat gereja-Nya dan selanjutnya kembali ke bumi. Bagi mereka
tribulasi bukan merupakan murka Allah, melainkan ujian dan cobaan bagi gereja.
Sedangkan, bagi orang yang tidak percaya hal itu adalah murka Allah. Dan
janji-janji tentang masa tribulasi (Mat 24:9-11; Mrk 13:9-13) ditujukan kepada
gereja, bukan Israel dan bangsa-bangsa.
·
Premill
Sejarah memiliki pandangan yang sama dengan Posttribulasi. Premill Sejarah
diwakili oleh George Eldon Ladd berpendapat bahwa Gereja akan masuk dan
mengalami masa tribulasi selama tujuh tahun.
Pandangan
Midtribulasi
·
Mengajarkan
bahwa gereja akan diangkat tepat pada pertengahan masa tujuh tahun dari
tribulasi atau pada akhir tiga setengah tahun pertama. Gereja akan masuk dan
berada dalam masa sengsara itu selama tiga setengah tahun, kemudian diangkat ke
sorga. Menurut mereka tiga setengah tahun ini adalah permulaan penderitaan (Mat
24:8), sedangkan tiga setengah tahun kedua adalah masa siksaan dahsyat (Mat
24:21). Mendasarkan keyakinan pada kitab Wahyu 11 mengenai kebangkitan dan
kenaikan dari dua saksi di akhir masa tiga setengah tahun (Why 11:11-12).
·
Argumentasi
penting Midtribulasi: pertama janji tentang tribulasi ditujukan kepada gereja.
Kedua, Allah tidak merancang dua program berbeda antara gereja dan Israel
seolah-olah timpang tidih. Ketiga, tanda dan terompet bukan perwujudan murka
ilahi. Tanda-tanda menunjuk pada diaktifkannya program manusia, terompet
menandakan lebih aktifnya program setan, dimana Allah sebagai pengontrol dan
pemberi izin. Keempat, penolakan rapture secara imanen, artinya tidak bisa
dibenarkan jika gereja akan bersama Kristus dan terangkat ke sorga sebelum masa
tribulasi.
Pandangan
Partial
·
Beranggapan
bahwa hanya sebagian orang percaya yang siap secara rohani akan mengalami rapture atau terhindar dari siksaan masa
tribulasi, sedangkan orang percaya yang seringkali jatuh dalam dosa akan masuk
ke dalam tribulasi dan akan diangkat setelah memenuhi syarat pengangkatan.
Syaratnya ialah kesucian hidup.
Pandangan
Pretribulasi
Pada
prinsipnya semua penganut Pretrib setuju bahwa kedatangan Kristus yang kedua
akan terjadi sebelum Kerajaan Seribu Tahun. Tetapi keyakinan mengenai waktu
terjadinya pengangkatan gereja yang berbeda.
·
Kaum
Pretribulasi meyakini bahwa gereja akan menikmati rapture (pengangkatan) dengan
kemuliaan Kristus sebelum tribulasi (masa kesengsaraan) tiba (1 Tes 5:9-10).
·
Bukti-bukti
Alkitab mendukung pendapat bahwa gereja tidak akan masuk dalam masa tribulasi. Bahkan, jemaat
mula-mula senantiasa menantikan kedatangan Kristus yang mendahului masa
sengsara tersebut.
·
Orang-orang
percaya akan terhindar dari masa penganiayaan itu sebab gereja akan diangkat
sebelum masa tribulasi. Meskipun gereja berdosa, tetapi dosa mereka sudah
ditebus oleh Kristus secara lunas.
·
Alasan
teologis: (1) sifat tribulasi mengerikan di mana Allah mencurahkan murka yang
dahsyat sebagai suatu bentuk pengadilan dan penghakiman Allah bagi dunia yang
berdosa (Yes 24:21-22; Why 14:7; 15:4). (2) lingkup tribulasi meliputi seluruh
bumi (Yes 24:11; 3-6; Why 3:10), sebagai hukuman dan disiplin bagi Israel (Yer
30:7; Dan 9:24). (3) tujuan tribulasi adalah untuk mengadili bangsa-bangsa yang
ada di bumi (Why 6:10; 11:10) serta mempersiapkan Israel utnuk menyambut Raja
mereka (Yeh 36:18-32; Mal 4:5-6), dan bukan untuk gereja. (4) kesatuan
tribulasi, dimana masa tribulasi merupakan minggu ketujuh puluh menurut kitab
Daniel. Daniel 9:27 menjelaskan bahwa tribulasi ditujukan kepada Israel. (5)
pembebasan dari masa tribulasi. Gereja, sebagaimana mempelai yang dikasihi
Kristus, tentunya tidak akan Tuhan biarkan mengalami murka-Nya itu (Rom 5:9; 1
Tes 5:9-10).
·
Unsur
penting bagi Pretribulasi ialah adanya ketegasan membedakan Israel dengan
gereja. Kaum non-premill serta sebagian penganut non-pretribulasi cenderung
menyamakan gereja dengan Israel. Tetapi, keterangan Alkitab membedakan gereja
dengan Israel.
·
Premillennialisme
Dispensasional menjelaskan bahwa rapture
dan Kerejaan Seribu Tahun akan direalisasikan secara literal di masa yang akan
datang. Gereja akan diangkat sebelum masa tribulasi.
REFORMED PREMILL PRETRIBULASI
Dalam hal Doktrin Soteriologi, tentu Teologi Reformed
berbeda dengan teologi Dispensasionalisme. Reformed menekankan pada Doktrin
kedaulatan Allah dalam Pemilihan tanpa syarat (monergisme), sedangkan
Dispensasional berpandangan pada pemilihan bersyarat (adanya respon dari si
penerima) atau yg dikenal dengan sinergisme.
Demikian juga dalam hal doktrin eklesiologi (doktrin
gereja) dan eskatologi (doktrin akhir zaman), Reformed cenderung berpendapat
bahwa gereja dalah Israel rohani dengan demikian menyatakan bahwa di dlm gereja
seluruh nubuatan utk Israel terpenuhi. Namun berbeda dengan Dispensasionalisme
yg menegaskan perbedaan antara gereja dan Israel. Perbedaan nyata antara Israel
sebagai bangsa yang dipilih Allah, dan Gereja sebagai tubuh Kristus. Gereja
bukanlah Israel, dan Israel tidak pernah digantikan Gereja. Dengan kata lain,
Allah memiliki dua rencana berbeda bagi umatNya, satu bagi Israel, dan satu
lagi bagi Gereja.
Dalam hal doktrin tribulasi, Reformed cenderung
mengalegoriskan masa Tribulasi (kesusahan) dengan berpendapat bahwa
kesusahan/kesukaran itu merupakan apa yg dialami gereja pada masa kini di bumi.
Dengan demikian masa Tribulasi yg bersifat eskatologis tersebut tidak terjadi
pada masa yg akan datang tetapi terjadi pada masa kini. Masa tribulasi tidak
terjadi secara literal dan bersifat eskatologis, melainkan ditafsirkan secara
alegoris dan terjadi pada masa kini di dunia.
Reformed Premill Pretribulasi
Reformed Premill Pretribulasi percaya bahwa apa yang
tertulis dalam Kitab Wahyu 20:1-6 (Kerajaan Seribu Tahun) atau Kerajaan
Millenium akan tergenapi secara Literal. Yesus Kristus akan datang kembali
ke bumi sebelum masa Kerajaan Millenium. Yesus Kristus akan memerintah di bumi selama seribu
tahun (Kerajaan Seribu Tahun). Dan sebelum masuk dalam masa tribulasi
(kesusahan selama 7 tahun), maka gereja akan diangkat.
Apabila Gereja masuk dalam masa
Tribulasi, hal ini melanggar konsep penebusan Kristus yang sempurna. Kesatuan
tubuh Kristus (1 Kor 12:12-13), disatukan dalam kematian-Nya (Ef 5:30), dimana
rapture juga dialami semua orang yang telah ditebus Kristus yang adalah kepala
tubuh, bukan hanya sebagian. Kesempurnaan kebangkitan dan pengangkatan semua
orang percaya bukan sebagian (1 Kor 15:51-52; 1 Tes 4:14). Menolak pembedaan
atara Israel dan gereja. Menempatkan posisi gereja masuk tribulasi hal yang
sangat mustahil terjadi sebab tujuan tribulasi ialah untuk mengadili dunia.
GEREJA
Apa yang
Allah telah rencanakan bagi Israel sebagai isi Perjanjian Allah dengan Israel,
yang berhubungan dengan umat Israel dan bangsa Israel, akan digenapi seluruhnya
dengan sempurna karena Ia adalah Allah yang memelihara dan menggenapi janji.
Rencana penyelamatan Allah bagi manusia diberikan dalam Kitab Suci bersifat
kontinuti (berkelanjutan). Oleh karena itu, ketika Allah menyatakan wahyu
penyelamatanNya, Ia menyatakannya sebagai wahyu perjanjian. Dengan cara yang
sama, Allah akan menggenapi apa yang telah janjiankanNya kepada Gereja sebagia
umat tebusanNya.
Pengangkatan
gereja sangat berhubungan dengan ajaran kedatangan Kristus yang kedua. Secara
terminologis, kedatangan Yesus kedua ke dunia berasal dari istilah Yunani parousia yang berarti “kedatangan” atau
“penampakan”, sebagaimana dicatat dalam 1 Tes 4:15. Kata parousia berasal dari
kata para yang artinya “dengan’, dan ousia, yang artinya “ada” (dari eimi). Dengan demikian, dua kata
tersebut berarti “kedatangan” atau “hadir bersama”.
Di dalam PB,
kata tersebut digunakan untuk menerangkan gagasan tentang “kedatangan Kristus
yang kedua”, yakni mendirikan Kerajaan Allah. Istilah parousia 24 kali dalam PB
umumnya menjelaskan tentang kedatangan Kristus yang kedua. Kedatangan Kristus
tersebut meliputi peristiwa pengangkatan gereja (rapture) dan kedatangan-Nya ke
bumi secara fisik bersama umat-Nya untuk memerintah dalam Kerajaan Damai selama
seribu tahun.
Pertemuan di Angkasa
Perjumpaan
Kristus dengan gereja-Nya secara pasti akan terjadi di angkasa, bukan di bumi
atau di tempat yang tidak bisa dijangkau oleh indera manusia (1 Tes 4:17), kata
nephelais yang berarti “awan”, di
dalam awan. Sebab itu, Paulus dalam 1 tes 5:16-17 telah memperlihatkan adanya
fakta tentang penyatuan orang-orang percaya yang dibangkitkan dengan jemaat
yang masih hidup yang diubahkan supaya mereka dapat diangkat bersama-sama ke tempat yang jelas dan pasti, yakni di
angkasa untuk menyongsong Sang Mesias.
Kedatangan-Nya Secara Tiba-tiba
Dalam 1 Tes
5:2-3 diinformasikan bahwa “hari Tuhan”, yaitu kedatangan Kristus sesungguhnya
akan terjadi secara “tiba-tiba”. Seperti pencuri yang datang pada malam hari
yang tidak terduga (Mat 24:43), dan juga pernah Petrus dan Yohanes ajarkan (2
Pet 3:10; Why 3:3; 16:15). Kedatangan Kristus ditetpkan menurut keputusan ilahi
dan kedaulatan Bapa di sorga yang tidak dapat dipahami oleh siapapun (Mat
24:36).
Pengangkatan Gereja sebelum Tribulasi
Alkitab
menyatakan bahwa Tuhan telah berjanji dan menjamin secara pasti bahwa
jemaat-Nya akan diangkat ke angkasa sebelum murka yang menyala-nyala itu
terjadi (Rm 5:9; 1 Tes 1:10; 5:9-10; Why 3:10) sehingga gereja terhindar dari
malapetaka itu. Ada 4 argumen utama yang dapat diberikan guna membuktikan
keyakinan tersebut: Pertama, argumentasi kontekstual, yaitu ketika Paulus
mengkonfirmasikan berita pengharapan mengenai kepastian kedatangan Kristus
untuk mengangkat gereja-Nya (1 Tes 4:13-18). Apabila tribulasi tiba, gereja
sudah diangkat sebelumnya (1 Tes 4:16-17; 5:9-10) sehingga jemaat tidak akan
masuk ke dalam kesengsaraan itu. Kedua, argumentasi teologis, yaitu konsep
soteriologi yang Paulus munculkan dalam 1 Tes 5:9-10 secara tegas menyatakan
bahwa karena kasih anugerah Allah yang begitu besar kepada gereja-Nya Tuhan
tidak “menetapkan” umat-Nya untuk masuk ke dalam dan mengalami masa kesusahan
itu. Murka dan maut tidak diizinkan menguasai gereja. Ketiga, argumentasi
gramatika, memperlihat adanya komitmen Allah Yang Mahakuasa dan Mahakasih untuk
membebaskan gereja dari masa kesusahan (Why 3:10).mengeluarkan jemaat dari masa
kesusahan itu sebelum waktunya tiba. Keempat, argumentasi tujuan tribulasi.
Alkitab menjelaskan bahwa tribulasi adalah masa kesusahan bagi bangsa Israel
(Dan 12:1-2; Yer 30:7). Tidak
dimaksudkan untuk gereja. Kesusahan itu bertujuan untuk mempersiapkan Israel
dan bangsa yang lain untuk bertobat.
Pengangkatan Gereja ke Sorga
Gereja tidak
berhenti di angkasa setelah diangkat melalui peristiwa rapture. Setelah selesai
menyediakan tempat di rumah Bapa Dia akan kembali untuk membawa jemaat-Nya ke
sorga (Yoh 14:1-3). Sesudah pertemuan di angkasa gereja akan menghadap tahta
pengadilan Kristus di sorga (Rm 14:10; 2 Kor 5:10). Sidang pengadilan dilakukan
di sorga sebab tahta-Nya berada di tempat kudus (Maz 11:4; 103:19; Why 3:21;
4:2). Tahta pengadilan Kristus (bema)
berada di sorga, tempat setiap orang Kristen akan menghadap tahta pengadilan
tersebut setelah gereja diangkat (1 Tes 4:17). Karenanya, ketika masih di bumi
orang percaya diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengumpulkan harta
kekal di sorga (Mat 6:20).
Bangsa Israel
Bangsa Israel
secara bangsa akan masuk ke dalam masa tribulasi, sebab Allah masih memberikan
kesempatan terakhir kepada bangsa itu untuk bertobat dan mengakui Mesias (Dan
12:1); Yes 26:20-21; Yer 30:7-9). Penyelamatan Israel dari masa “kesusahan
besar” (Mat 24:21; Why 7:14; 12:7) ditegaskan oleh Daniel (Dan 12:1) melalui
istilah malat, yang artinya
“membebaskan” atau “menyelamatkan”. Yehezkiel mengutarakan bahwa dalam masa
tribulasi bangsa Israel yang masih hidup akan dilindungi di padang gurun untuk
selanjutnya masuk ke dalam Kerajaan Seribu Tahun (Yeh 20:34-38), sebagaimana
dilukiskan dalam Matius 25:1-30. Alkitab mengatakan bahwa kesengsaraan itu
merupakan kesusahan bagi Yakub. Namun, keturunan Abraham itu akan diselamatkan
(Yer 20:7).
Pada saat itu,
bangsa Israel yang tersebar di seluruh penjuru dunia akan dikumpulkan untuk
diadili guna menetapkan siapa siapa dari orang Israel yang menjadi anggota
Israel di masa yang akan datang. Setelah diselamatkan dari masa kesusahan
besar, umat pilihan itu akan masuk ke dalam Kerajaan Millenium tanpa diberikan
tubuh baru. Sebab itu, bangsa Israel yang selamat dari tribulasi akan masuk ke
dalam Kerajaan Millenium dengan tubuh yang fana dan akan berkembang sehingga
menjadi orang tua bagi bayi-bayi yang lahir dalam kerajaan tersebut.